Selasa, 21 Januari 2014

Tugas Photoshop 2





Tugas Photoshop 1




Liburan Semester 1

Hallo semuanya! Liburan kali ini gimana? Seru? Atau malah ngebosenin? Kalau aku pribadi sih ya setengah-setengah lah. Mau tau cerita liburanku? Langsung aja di baca di bawah ini.

Liburan sekolah di mulai tanggal 20 Desember dan rasanya aku senang sekali. Akhirnya aku bisa melepas penat dari segala tetek-bengek yang berhubungan dengan sekolah. Hari pertama liburan, aku diselimuti dengan rasa deg-degan karena hari itu adalah hari pengambilan rapot. Tapi aku bersyukur karena hasil rapotnya bagus. Itu berarti aku bisa membuat kedua orangtuaku tersenyum bangga. Setidaknya, hari pertama liburan tidak buruk malah membawa kabar gembira. 

Hari kedua dan seterusnya aku habiskan dengan bermain laptop. Akhir-akhir ini aku memang sedang aktif di salah satu situs tempat untuk menulis cerita bernama wattpad. Aku memiliki akun itu sejak tahun lalu namun baru aktif akhir-akhir ini. Memang sih kebanyakan cerita yang aku baca maupun yang aku buat itu berupa fanfiction, tapi setidaknya bisa di jadikan hiburan kan?

Tanggal 25 Desember, aku bersama adikku dan tanteku berangkat menuju pulau Dewata. Kami bangun pukul 3 pagi karena pesawat kami take off pukul 6 pagi. Ada yang aneh dengan adikku. Biasanya dia paling susah yang namanya bangun pagi, tapi kali ini dia tampak bersemangat. Usut punya usut ternyata dia benar-benar excited karena ini pertama kalinya dia naik pesawat. Aku hanya bisa terkekeh melihatnya yang terlihat sangat tidak sabar.

Sesampainya di bandara, tanteku langsung check-in sementara aku dan adikku duduk di tempat duduk yang disediakan. Adikku tak henti-hentinya bilang kalau dia sangat tidak sabar untuk naik pesawat dan bertemu dengan sepupu kami. Kami memang jarang bertemu dengan sepupu kami. Selain karena mereka tidak tinggal di Indonesia, liburan kami dengan liburan mereka waktunya terkadang tidak bersamaan. Jadi, kesempatan seperti ini tidak akan kami sia-siakan.

Setelah check-in, kami berjalan dan  memilih untuk minum teh sebentar. Waktu itu jam menunjukkan pukul 5 pagi. Jadi kami masih memiliki lumayan banyak waktu untuk bersantai-santai sejenak. Pukul setengah 6 pagi, kami berjalan menuju tempat duduk yang dekat dengan gate pesawat kami.

Saat kami berjalan menuju tempat duduk, kami sempat berpapasan dengan dua orang asing yang berumur sekitar 20 tahun-an. Memang tidak ada yang special dari mereka, namun cara mereka tertawa membuatku dan adikku terkikik sendiri. Kalau kata anak sekarang sih, ketawa mereka itu lebay abis.

Sekitar pukul 6 kurang, gate 5 pun di buka. Setelah melewati beberapa proses, akhirnya kami berhasil mendaratkan bokong kami di pesawat. Tempat dudukku terpisah dengan adik dan tanteku. Perjalanan selama kurang lebih 2 jam pun di mulai. Selama perjalanan, aku hanya memilih untuk tidur karena aku sangat mengantuk. Sebelum aku tidur, samar-samar aku bisa mendengar adikku yang memanggil namaku. Tapi panggilan itu tak kuhiraukan karena mataku terlalu berat.

Aku terbangun saat awak kabin mengumumkan bahwa pesawat sebentar lagi akan mendarat. Aku mengucek-ngucek mataku dan menemukan adikku sedang tertidur lelap. Tanteku sendiri sedang sibuk membaca majalah yang di sediakan oleh pesawat yang kami tumpangi. Aku mengucapkan “Alhamdulillah” begitu pesawat berhasil mendarat dengan mulus.

Yay,Bali!

Hari pertamaku di Bali, kami akan langsung menuju villa sepupuku. Mereka sengaja menyewa villa disini. Sampai disana, keadaan villa mereka sangat sepi. Ternyata mereka masih tertidur. Kami memilih untuk menunggu mereka sampai bangun.

Suara langkah kaki yang menuruni tangga membuat kami menolehkan kepala kami dan disana lah mereka. Sepupuku yang ahh aku sangat merindukan mereka. Kami pun berpelukan dan keadaan agak sedikit canggung. Namanya juga jarang ketemu tapi semakin lama keadaan canggung itu pun hilang.

“Linzi mau berenang gak?” Tanya salah satu sepupuku bernama Gelbi. Adikku langsung menganggukkan kepalanya tanda dia mau. Mereka semua pun berenang di kolam renang yang ada disana. Aku yang sedang malas memilih untuk tidak berenang.

Mom, can we go to the beach?” Tanya sepupuku yang bernama Givel. Bukan bermaksud menyombongkan diri atau apapun, tapi sepupuku memang blasteran. Tapi tenang, mereka masih bisa bahasa Indonesia kok. Mama mereka atau yang sering ku panggil mami menganggukkan kepalanya. Kami pun pergi menuju tanjung benoa.

Disana selain pantai, mereka juga menyediakan permainan-permainan yang berlokasi di air. Seperti banana boat, flying fish, dan masih banyak yang lainnya. Kami memilih untuk naik banana boat. Kami sempat berebut siapa yang bisa duduk di tengah, tapi akhirnya adikku lah yang duduk paling tengah. Alasannya klasik, karena dia yang paling kecil.

Sepanjang permainan, kami tak henti-hentinya tertawa. Akibatnya, air laut pun masuk ke dalam mulut kami. Kami meringis merasakan asinnya air laut di lidah kami. Sesekali, banana boat kami berhenti seakan memberikan waktu untuk kami bernafas. Tak jarang, saat pengunjung lain yang sedang bermain berpapasan dengan kami melambaikan tangan ke arah kami. Dengan kompak, kami membalas lambaian tangan mereka. Lumayan di lambaiin sama bule, eh?

Setelah banana boat selesai, Gelbi dan tanteku memilih untuk bermain jetski. Sementara aku, adikku, Givel dan Griffin lebih memilih untuk bermain di laut. Kami berenang di pinggir laut yang kedalamannya tidak terlalu dalam. Kami memainkan beberapa permainan. Mulai dari gendong-gendongan sampai melompat setiap ada ombak. Terdengar keanak-anakan tapi terasa menyenangkan.  

Sekitar pukul 3 sore waktu setempat, kami kembali pulang. Mami mengantarkanku, adikku serta tanteku ke hotel kami. Sampai di hotel, aku bergegas membersihkan diri dan beristirahat. Sisa hari, aku habiskan di hotel untuk tidur. Karena jujur, aku merasa lelah sekali. Sepupuku yang awalnya menyuruh kami untuk ke villa mereka pun mengerti kalau kami masih lelah.

Oh ya, waktu di perjalanan dari Tanjung Benoa ke hotel kami, kami melewati tol di atas laut yang ada di Bali. Wah keren banget lho. Kapan ya di Jakarta ada jalan tol seperti itu? Semoga saja secepatnya ya.

Hari keduaku di Bali, aku bermain di villa sepupuku. Kami berenang dan ya bermain bersama-sama. Hari itu kami tidak begitu melakukan aktifitas yang banyak. Barulah sore harinya, kami memutuskan untuk pergi melihat sunset di kudeta. Kami berangkat sekitar jam 5 sore dan sampai disana jam 6 kurang.

Sambil menunggu sunset, kami memilih untuk berjalan-jalan di pantai. Memang ya, liburan di Bali itu gak bakal jauh-jauh dari pantai. Baru lah sekitar jam 7 kurang, kami duduk sambil minum dan menunggu matahari terbenam. Aku memesan cappuccino untuk menemaniku menunggu matahari terbenam.

Waktu matahari mulai terbenam, orang-orang yang ada disana langsung mengeluarkan handphone serta kamera mereka. Mereka tak ingin ketinggalan mengabadikan kejadian ini. Aku pun tak kalah dengan mereka. Aku langsung mengeluarkan handphoneku dan mengambil beberapa gambar.

Hari ketiga di Bali, uncle Julian mengajak kami semua untuk belanja. Katanya sih hadiah christmas. Aku dan adikku yang tidak merayakan natal pun di ajak olehnya untuk berbelanja. Kami di beri budget yang bisa di bilang lumayan banyak. Kami di ajak ke beberapa tempat belanja yang dia ketahui. Aku membeli tas, celana pendek, dan beberapa barang yang lainnya.

Yang membuatku tertawa adalah di saat mengetahui bahwa adikku over budget. Ya ampun, dia ini kecil-kecil belanjanya banyak juga. Sementara katanya uncle Julian, aku itu yang belanjanya paling sedikit. Udah biasa irit sih haha.

Setelah semuanya selesai, aku tak lupa berterimakasih kepada uncle Julian. Kami pulang mengendarai mobil yang sepupuku sewa selama mereka di Bali. Di perjalanan, uncle Julian bilang kalau kita akan makan malam di salah satu restoran mexico yang ada di Bali. Jadi, sesampainya kami di villa, kami langsung mandi.

Untuk makan malam kali ini, kami semua memakai dress. Aku memakai dress berwarna hijau tosca yang panjangnya selutut. Kami berangkat menuju restoran mexico pada pukul 7 malam. Mami sudah memesan satu meja untuk kami semua karena keadaan restoran itu memang ramai. Letak meja kami lumayan strategis karena dekat dengan kipas angin.

Kami memesan makanan dan minuman yang ada di menu. Tujuan kami makan malam di restoran mexico ini adalah untuk merayakan ulang tahun Gelbi. Dia sudah berumur 16 tahun sekarang. Fyi, kalau di Indonesia itu sweet seventeen, kalau di luar negeri sweet sixteen. Ternyata tidak hanya kami yang datang kesana untuk merayakan ulang tahun, ada sekumpulan orang luar yang juga datang untuk merayakan ulang tahun teman mereka.

Mereka menyanyikan lagu ‘Happy Birthday’ sambil bertepuk tangan membuat semua orang memperhatikan mereka. Tapi mereka tidak memperdulikan tatapan-tatapan itu, bahkan mereka semakin semangat bernyanyi.

“Ayo kita gak boleh kalah sama mereka. Kita harus nyanyi Happy Birthday juga. Yang lebih kenceng. Ayo semuanya” ucap uncle Julian dengan bahasa Inggrisnya namun aku terjemahkan. Dia mulai bernyanyi happy birthday sementara kami hanya tertawa melihat kelakuan konyolnya.

Satu demi satu makanan yang kami pesan datang. Untuk minuman, aku memesan cookies and cream. Serius deh tuh cookies and cream itu enak banget. Aku mencoba beberapa makanan yang namanya ribet.

“Ini apa?” Tanya adikku sambil menunjuk salah satu makanan.

“Jangan di makan itu ada babinya” ucap mami.

“Tapi kayaknya baunya enak” kata adikku.

“Ya terserah kalau dedek mau nyoba gapapa” ucap tanteku agak sesat ya sebenernya.

“Versel mau nyoba?” Tanya Givel. Dengan cepat aku menggelengkan kepalaku.

“Awh, Versel is a good moslem” ucap Griffin dan aku hanya bisa tertawa. Adikku pun akhirnya tak jadi memakan makanan itu. Katanya dia gak mau makan makanan haram haha.

Hari keempatku di Bali, tak jauh berbeda dengan hari keduaku. Kami menghabiskan waktu di villa sepupuku. Sore harinya kami memilih untuk kembali melihat sunset. Namun kali ini kami tidak pergi ke kudeta melainkan ke W. Disana, mami mengenalkan kami ke teman-temannya. Kami bertemu dengan Kayana yang masih balita atau biasa kita panggil “Baby K”. Dia sungguh menggemaskan.

Sambil menunggu matahari terbenam, kami bermain di pantai bersama Kayana. Dia meloncat-loncat senang dan tak jarang menari mengikuti irama musik yang terdengar dari W. Kalau ada yang bingung, kudeta sama W itu sejenis café atau tempat makan yang letaknya dekat dengan pantai. Kayana memang sangat senang menari. Dia menarik-narik tangan kami seakan mengajak kami untuk menari bersamanya. Kami yang tak bisa menolak, akhirnya ikut meloncat-loncat bersamanya. Tak perduli dengan beberapa pasang mata yang memperhatikan kami.

Sunset pun tiba. Kali ini, kami memilih untuk melakukan photoshoot kecil-kecilan dengan background matahari terbenam. Hasilnya bisa di bilang bagus. Setelah matahari benar-benar tenggelam, baru lah kami pulang menuju villa sepupuku.

Hari kelima atau hari terakhirku di Bali tidak ada bedanya dengan hari keempat. Seperti biasa, sore hari kami pergi ke kudeta untuk kembali melihat sunset. Aku sendiri gak bosen-bosen sih ngeliat sunset. Kali ini, aku bertemu dengan orang asing yang 11-12 sama Adam Levine. Ganteng banget deh, ya sekitar 20 tahun-an.

Uncle Julian membelikan kami pizza untuk menemani kami menunggu matahari terbenam. Untuk minumannya, aku memilih air kelapa. Angin sepoi-sepoi yang bertiup membuat adikku ngantuk dan akhirnya terlelap tidur. Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihatnya. Jam 8 malam, kami kembali ke villa.

Hari terakhir ini, aku menginap di villa sepupuku. Kami menghabiskan waktu bersama. Dari mulai bermain, menonton anime sampai lomba. Kami lomba bernyanyi dan jurinya adalah tanteku serta temannya. Sekitar jam 12 malam, kami memilih untuk tidur-tiduran di kamar. Aku yang tadinya sudah akan tidur, terganggu karena suara tertawa dari ketiga sepupu serta adikku. Aku memilih untuk bergabung dengan mereka dan hasilnya? Kami membicarakan banyak hal mulai dari yang normal sampai yang aneh-aneh. Eits, jangan salah sangka, gak ada yang jorok kok. Barulah sekitar jam 2 atau 3 malam, kami tidur.

Paginya, aku, adikku serta tanteku bersiap-siap untuk pergi ke bandara. Pesawat kami memang setengah 12 siang tapi kami memilih untuk datang lebih pagi agar tidak macet. Sesampainya di bandara, aku memeluk sepupuku untuk yang terakhir kalinya. Aku juga memeluk mami untuk yang terakhir kalinya. Tak disangka, mami memberikanku dan adikku sejumlah uang. Katanya sih buat uang jajan hehe.

Karena kami memang datangnya kecepetan, kami memilih untuk menunggu sambil muter-muter bandara. Kami menemukan toko buku dan aku menemukan buku ‘Where We Are’ milih One Direction. Tanpa fikir panjang, aku langsung membeli buku yang lumayan tebal itu. Kami juga sempat makan siang di bandara.

Lagi-lagi, tempat dudukku dan adik serta tanteku berjauhan. Aku duduk di 5 dan mereka duduk di 10. Di sampingku ada dua orang arab yang sudah menikah dan memiliki anak. Selama perjalanan, aku membaca buku yang baru saja aku beli. Tak disangka, buku yang lumayan tebal itu berhasil aku baca sampai habis selama di perjalanan. Aku mengabarkan mamaku lewat BBM begitu kami sudah sampai di Jakarta.

Dan liburanku pun kembali seperti biasa. Main laptop, makan, tidur, main laptop, makan,tidur, main laptop, makan, tidur dan begitu seterusnya haha. Aku bersyukur kali ini sepupuku mengajakku ke Bali. Setidaknya aku tidak hanya di rumah kan? Itu semua yang bisa aku ceritakan. Memang sih tidak begitu menarik, tapi semoga saja kalian enjoy bacanya. Kalau kalian sendiri, bagaimana liburannya?