Hari itu memang ada acara pameran lukisan dan lukisanku
terpampang di depan kelas. Perasaan kurang percaya diri itu pasti ada karena
faktanya, aku itu tidak bakat menggambar dan gambarku tidak terlalu bagus.
Gambar itupun akhirnya aku hargai dengan harga kalau aku tidak salah Rp
100.000. Pagi itu semuanya berjalan dengan lancar, aku bermain-main dengan
teman sekelasku karena teringat hari itu adalah hari terakhir kami satu kelas.
Tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang-_- Haha maksudnya tapi
semuanya berubah ketika hari menjelang siang. Rasa panik dan takut kembali
menghantuiku, fikiran-fikiran tentang nilaiku mulai meracuni kepalaku dan aku
semakin takut ketika aku melihat mama sudah sampai di sekolah.
Melihat senyuman mama, aku menjadi semakin panik.
Bagaimana kalau hasil rapotku tidak bagus? Bagaimana kalau mama akan kecewa?
Aku tidak bisa bayangkan ekspresi mama ketika melihat nilai rapotku tidak
begitu memuaskan. Mama pun memasuki kelasku dan pak Dedi –wali kelasku- mulai
menjalankan tugasnya. Hampir semua orang tua murid kelas 7D sudah ada di dalam
kelas. Sementara kami, menunggu di luar kelas sambil bernyanyi bersama-sama.
Sesekali aku melirik kecil ke dalam kelas, aku hanya menunggu satu hal, daftar
peringkat.
Aku sudah mempunyai target tersendiri dan tidak. Aku
tidak begitu mementingkan nilai tapi tidak bisa dipungkiri jika nilai adalah
salah satu tolak ukur dari hasil pembelajaranku selama 1 tahun ini. Dan
akhirnya yang aku tunggu-tunggu pun akhirnya muncul di slide. Aku mulai mencari
namaku dan ternyata aku mendapat peringkat 3. Aku langsung bersyukur dan mulai
mencari mama untuk melihat ekspresinya. Tapi hasilnya nihil karena keadaan
kelas gelap jadi aku tidak melihat ekspresi mama-_- Ya tapi aku berharap mama
bangga dengan hasil akhir ini.
Langsung di percepat ke perjalanan pulang. Selama
perjalanan pulang mama tidak henti-hentinya membahas tentang rapot yang baru
saja di bagikan. Hampir semua nilaiku lebih tinggi di bandingkan semester lalu.
Mama pun terlihat senang dengan hasil rapotku, aku menjadi lega melihat
senyuman mama. Semua ketakutanku pun hilang dan berganti menjadi perasaan lega
dan senang. Mama juga langsung menawarkanku untuk pergi nonton haha. Tapi kami
tidak jadi nonton karena aku lelah dan aku yakin mama juga lelah.
Liburan pun tiba. Tidak ada yang menarik atau sesuatu
yang special dari liburan kali ini. Waktu liburan ini, aku habiskan di rumah,
membuat cerita dan bermain internet. Itu tidak masalah bagiku. Menurutku,
liburan itu tidak harus jalan-jalan kok. Kita bisa menghabiskan waktu di rumah,
beristirahat, menyegarkan fikiran kita yang pastinya penuh dengan
pelajaran-pelajaran yang kita pelajari selama 1 tahun. Oh ya, aku pergi ke mall
deh itu pun cuma sekali.
Jadi hari Sabtu atau Minggu gitu, mama ngajak aku sama
adek jalan-jalan ke mall. “Dari pada liburan kalian gak kemana-mana mending
kita ke mall yuk” ucap mama. Aku tidak bisa menolak karena apa yang dikatakan
mama ada benarnya juga. Satu lagi, aku yakin pasti saat masuk sekolah ada saja
tugas untuk menceritakan liburan dan dugaanku benar. Om jay,guru TIK kami,
menyuruh kami untuk menceritakan tentang liburan. Kan agak aneh jika aku tidak
kemana-mana saat liburan. Mempersulitku untuk menceritakan pengalamanku selama
liburan.
Hari itu, kami pergi ke mall ambassador. Kami menemui
teman kuliah mamaku, namanya tante Ade. Orangnya baik deh, hehe promosi. Baru
saja sampai disana, perut sudah tidak bisa di ajak kompromi. Kami akhirnya
pergi ke A&W untuk makan siang. Karena lagi bulan puasa, mendingan gak usah
diceritain ya aku pesen apa aja mencegah kebocoran air liur haha. Setelah makan
siang, kami berputar putar mencari sesuatu yang mungkin kami ingin beli. Aku
membeli case baru untuk iphoneku. Saat aku menanyakan harga dari case itu
ternyata harganya cukup lumayan mahal.
Gawatnya lagi, isi dompetku sepertinya tidak mencukupi
akhirnya sambil tersenyum lebar aku menghampiri mamaku. Aku meminta tambahan
uang. Untungnya mama tidak marah dan menambahkan uangku. Case baru pun sudah
ada di tangan. Tak basa-basi, aku langsung memakai case baru itu. Baru beli
langsung di pakai, itu kebiasaanku. Selesai berkeliling di ambassador, kami
beranjak ke mall selanjutnya. Aku lupa nama mall-nya tapi yang pasti letaknya
itu bersampingan dengan mall ambassador. Ada yang tau namanya? Pokoknya mall
itu lah.
Disana aku membeli kaca mata baru. Hanya kaca mata gaya
biasa. Sebenarnya tidak biasa, karena bentuknya lucu. Setelah itu, kami
beranjak lagi ke mall selanjutnya yaitu Kota Kasablanka. Disana kami hanya berkeliling-keliling.
Aku tidak membeli apa-apa tapi adikku membeli buku. Lucunya, pada awalnya, dia
ingin membeli novel yang berjudul “Love at first sight”. Saat ku lihat
sinopsisnya cerita dari novel itu berisi tentang percintaan. Aku menatap adikku
bingung. Maksudku, apakah dia serius? Dia baru duduk di kelas 4 SD dan dia
ingin membeli novel ini? Anak jaman sekarang.
Aku menyarankannya beberapa buku yang lain yang menurutku
pas untuknya. Seperti buku Kecil Kecil Punya Karya. Tapi dia sempat menolak.
Dia tetap ingin membeli novel percintaan itu. Aku pun menyarikannya buku yang
lain dan akhirnya dia menemukan novel yang menurutku pas untuk umurnya. Aku
sudah pernah membaca novel itu. Novel itu bergenre horror berjudul Ghost
Dormitory. Aku meminjamnya dari teman SDku. Dia pun membeli novel itu.
Eits,jangan salah. Kecil kecil begitu adikku sudah mempunyai uang tabungan
sendiri jadi dia membeli dengan uangnya sendiri.
Sebelum pulang, kami makan di KFC dan aku tidak akan
menyebutkan apa yang aku makan. Sisa dari liburanku, ku habiskan di rumah.
Bermain dan bertengkar dengan adikku. Bertengkar dengan saudara itu wajar
bukan? Tak terasa, liburan 2 minggu-ku pun berakhir dan saatnya kembali ke
sekolah. Aku dan adik mulai menyampul buku tulis kami. Ada perasaan senang bisa
kembali ke sekolah. Pagi harinya, aku berangkat bersama orang tuaku. Sebenarnya
aku ikut jemputan sekolah, namun entah kenapa dia tidak menjemputku di rumah
pagi itu.
Baru saja sampai di sekolah, aku sudah melihat
wajah-wajah yang kurang familiar. Oh iya, aku baru ingat bahwa aku bukan lah seorang
siswi kelas 7 lagi. Aku sudah naik kelas ke kelas 8 dan itu berarti aku akan
memiliki adik kelas. Aku berjalan menuju papan pengumuman dan mencari namaku di
daftar nama. Aku masuk kelas 8D dan aku mendapatkan banyak teman baru. Aku juga
kembali sekelas dengan beberapa temanku di kelas 7. Dan hari ini adalah hari
ketigaku duduk di kelas 8. Aku harap aku bisa cepat beradaptasi dengan suasana
kelas yang baru dan pastinya teman-teman yang baru. Setidaknya seperti itulah
ceritaku dari pengambilan rapot hingga sekarang. Harapanku, semoga aku bisa
lebih baik di kelas 8 ini. Amin.