Selasa, 16 Juli 2013

Liburan 2013

Tanggal 25 Juni 2013 bagaikan kiamat bagiku. Terkesan berlebihan tapi ya itu memang benar. Kiamat kecil yang mengoyakkan pertahananku, membuatku panik setengah mati. Belum lagi mama yang memberikan ekspetasi yang bisa di bilang cukup tinggi. Seminggu sebelum hari itu, aku tidak habis-habisnya berdoa agar hasil rapor bisa memuaskan. Kalau boleh jujur, aku kurang yakin dengan beberapa pelajaran yang diujiankan. Belum lagi nilai-nilai tugas yang aku tidak tau pasti apakah aku sudah mengumpulkan semuanya atau belum. Pagi itu, seperti biasa aku berangkat ke sekolah. Ada yang berbeda dengan kelasku. Banyak sekali dekorasi-dekorasi dan ada beberapa lukisan yang tertempel dengan manisnya di luar kelas.

Hari itu memang ada acara pameran lukisan dan lukisanku terpampang di depan kelas. Perasaan kurang percaya diri itu pasti ada karena faktanya, aku itu tidak bakat menggambar dan gambarku tidak terlalu bagus. Gambar itupun akhirnya aku hargai dengan harga kalau aku tidak salah Rp 100.000. Pagi itu semuanya berjalan dengan lancar, aku bermain-main dengan teman sekelasku karena teringat hari itu adalah hari terakhir kami satu kelas. Tapi semuanya berubah ketika negara api menyerang-_- Haha maksudnya tapi semuanya berubah ketika hari menjelang siang. Rasa panik dan takut kembali menghantuiku, fikiran-fikiran tentang nilaiku mulai meracuni kepalaku dan aku semakin takut ketika aku melihat mama sudah sampai di sekolah.

Melihat senyuman mama, aku menjadi semakin panik. Bagaimana kalau hasil rapotku tidak bagus? Bagaimana kalau mama akan kecewa? Aku tidak bisa bayangkan ekspresi mama ketika melihat nilai rapotku tidak begitu memuaskan. Mama pun memasuki kelasku dan pak Dedi –wali kelasku- mulai menjalankan tugasnya. Hampir semua orang tua murid kelas 7D sudah ada di dalam kelas. Sementara kami, menunggu di luar kelas sambil bernyanyi bersama-sama. Sesekali aku melirik kecil ke dalam kelas, aku hanya menunggu satu hal, daftar peringkat.

Aku sudah mempunyai target tersendiri dan tidak. Aku tidak begitu mementingkan nilai tapi tidak bisa dipungkiri jika nilai adalah salah satu tolak ukur dari hasil pembelajaranku selama 1 tahun ini. Dan akhirnya yang aku tunggu-tunggu pun akhirnya muncul di slide. Aku mulai mencari namaku dan ternyata aku mendapat peringkat 3. Aku langsung bersyukur dan mulai mencari mama untuk melihat ekspresinya. Tapi hasilnya nihil karena keadaan kelas gelap jadi aku tidak melihat ekspresi mama-_- Ya tapi aku berharap mama bangga dengan hasil akhir ini.

Langsung di percepat ke perjalanan pulang. Selama perjalanan pulang mama tidak henti-hentinya membahas tentang rapot yang baru saja di bagikan. Hampir semua nilaiku lebih tinggi di bandingkan semester lalu. Mama pun terlihat senang dengan hasil rapotku, aku menjadi lega melihat senyuman mama. Semua ketakutanku pun hilang dan berganti menjadi perasaan lega dan senang. Mama juga langsung menawarkanku untuk pergi nonton haha. Tapi kami tidak jadi nonton karena aku lelah dan aku yakin mama juga lelah.

Liburan pun tiba. Tidak ada yang menarik atau sesuatu yang special dari liburan kali ini. Waktu liburan ini, aku habiskan di rumah, membuat cerita dan bermain internet. Itu tidak masalah bagiku. Menurutku, liburan itu tidak harus jalan-jalan kok. Kita bisa menghabiskan waktu di rumah, beristirahat, menyegarkan fikiran kita yang pastinya penuh dengan pelajaran-pelajaran yang kita pelajari selama 1 tahun. Oh ya, aku pergi ke mall deh itu pun cuma sekali.

Jadi hari Sabtu atau Minggu gitu, mama ngajak aku sama adek jalan-jalan ke mall. “Dari pada liburan kalian gak kemana-mana mending kita ke mall yuk” ucap mama. Aku tidak bisa menolak karena apa yang dikatakan mama ada benarnya juga. Satu lagi, aku yakin pasti saat masuk sekolah ada saja tugas untuk menceritakan liburan dan dugaanku benar. Om jay,guru TIK kami, menyuruh kami untuk menceritakan tentang liburan. Kan agak aneh jika aku tidak kemana-mana saat liburan. Mempersulitku untuk menceritakan pengalamanku selama liburan.

Hari itu, kami pergi ke mall ambassador. Kami menemui teman kuliah mamaku, namanya tante Ade. Orangnya baik deh, hehe promosi. Baru saja sampai disana, perut sudah tidak bisa di ajak kompromi. Kami akhirnya pergi ke A&W untuk makan siang. Karena lagi bulan puasa, mendingan gak usah diceritain ya aku pesen apa aja mencegah kebocoran air liur haha. Setelah makan siang, kami berputar putar mencari sesuatu yang mungkin kami ingin beli. Aku membeli case baru untuk iphoneku. Saat aku menanyakan harga dari case itu ternyata harganya cukup lumayan mahal.

Gawatnya lagi, isi dompetku sepertinya tidak mencukupi akhirnya sambil tersenyum lebar aku menghampiri mamaku. Aku meminta tambahan uang. Untungnya mama tidak marah dan menambahkan uangku. Case baru pun sudah ada di tangan. Tak basa-basi, aku langsung memakai case baru itu. Baru beli langsung di pakai, itu kebiasaanku. Selesai berkeliling di ambassador, kami beranjak ke mall selanjutnya. Aku lupa nama mall-nya tapi yang pasti letaknya itu bersampingan dengan mall ambassador. Ada yang tau namanya? Pokoknya mall itu lah.

Disana aku membeli kaca mata baru. Hanya kaca mata gaya biasa. Sebenarnya tidak biasa, karena bentuknya lucu. Setelah itu, kami beranjak lagi ke mall selanjutnya yaitu Kota Kasablanka. Disana kami hanya berkeliling-keliling. Aku tidak membeli apa-apa tapi adikku membeli buku. Lucunya, pada awalnya, dia ingin membeli novel yang berjudul “Love at first sight”. Saat ku lihat sinopsisnya cerita dari novel itu berisi tentang percintaan. Aku menatap adikku bingung. Maksudku, apakah dia serius? Dia baru duduk di kelas 4 SD dan dia ingin membeli novel ini? Anak jaman sekarang.

Aku menyarankannya beberapa buku yang lain yang menurutku pas untuknya. Seperti buku Kecil Kecil Punya Karya. Tapi dia sempat menolak. Dia tetap ingin membeli novel percintaan itu. Aku pun menyarikannya buku yang lain dan akhirnya dia menemukan novel yang menurutku pas untuk umurnya. Aku sudah pernah membaca novel itu. Novel itu bergenre horror berjudul Ghost Dormitory. Aku meminjamnya dari teman SDku. Dia pun membeli novel itu. Eits,jangan salah. Kecil kecil begitu adikku sudah mempunyai uang tabungan sendiri jadi dia membeli dengan uangnya sendiri.

Sebelum pulang, kami makan di KFC dan aku tidak akan menyebutkan apa yang aku makan. Sisa dari liburanku, ku habiskan di rumah. Bermain dan bertengkar dengan adikku. Bertengkar dengan saudara itu wajar bukan? Tak terasa, liburan 2 minggu-ku pun berakhir dan saatnya kembali ke sekolah. Aku dan adik mulai menyampul buku tulis kami. Ada perasaan senang bisa kembali ke sekolah. Pagi harinya, aku berangkat bersama orang tuaku. Sebenarnya aku ikut jemputan sekolah, namun entah kenapa dia tidak menjemputku di rumah pagi itu.


Baru saja sampai di sekolah, aku sudah melihat wajah-wajah yang kurang familiar. Oh iya, aku baru ingat bahwa aku bukan lah seorang siswi kelas 7 lagi. Aku sudah naik kelas ke kelas 8 dan itu berarti aku akan memiliki adik kelas. Aku berjalan menuju papan pengumuman dan mencari namaku di daftar nama. Aku masuk kelas 8D dan aku mendapatkan banyak teman baru. Aku juga kembali sekelas dengan beberapa temanku di kelas 7. Dan hari ini adalah hari ketigaku duduk di kelas 8. Aku harap aku bisa cepat beradaptasi dengan suasana kelas yang baru dan pastinya teman-teman yang baru. Setidaknya seperti itulah ceritaku dari pengambilan rapot hingga sekarang. Harapanku, semoga aku bisa lebih baik di kelas 8 ini. Amin.